Kamis, 12 Februari 2015

Transpor Aktif

Pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun konsentrasi zat di dalam selnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di sekitar sel. Artinya, sel menyerap zat berlawanan dengan gradien konsentrasi sehingga proses tersebut membutuhkan energi. Proses transpornya dinamakan transpor aktif.
Transpor aktif merupakan pergerakan zat atau molekul yang menyeberangi membran dengan melawan gradient konsentrasi melalui membran semipermeabel.
§  Transpor aktif terdiri atas dua tahap yaitu transport aktif primer dan transport aktif sekunder. Pada transport aktif primer, dilibatkan suatu pompa yang secara aktif menghasilkan ion H+ untuk melawan gradient konsentrasi. Transport aktif sekunder memanfaaatkan kegunaan gradient yang telah ada sebelumnya untuk mengendalikan transport aktif suatu larutan.
§ Salah satu contoh proses transpor aktif adalah pompa Natrium-Kalium. Proses ini terjadi bila konsentrasi ion Kalium (K+) di dalam sel lebih tinggi dibandingkan sekelilingnya, sedangkan ion Natrium (Na+)-nya jauh lebih rendah. Karena itu, membran plasma akan memompakan ion Natrium keluar sel dan Kalium ke dalam sel, sehingga diperoleh kesetimbangan.
§ Selain pompa Natrium-Kalium, proses transpor aktif dapat pula melibatkan proses transpor makromolekul. Proses ini terjadi bila molekul besar melewati membran plasma secara eksositosis dan endositosis .
  Transpor aktif juga dipengaruhi oleh muatan listrik yang di tentukan oleh ion natriun (Na+), ion kalium (K+), dan ion (Cl+), di lingkungan ekstraseluler dan intraseluler, keluar masuknya ion Na+,dan K+ diatur oleh pompa ion Na dan K. ATP memberi sumber energi untuk mengubah bentuk protein membrane agar membuka,kemudian pompa mengeluarkan tiga ion Na+ dari intraseluler dan memasukkan dua ion K+ ke lingkungan sel.
Endositosis
ÒMekanisme mengangkut bahan dari CES ke dalam sel dengan cara membungkus bahan tersebut, dengan cara melekukan membran ke dalam sel
Ø Proses : invaginasi à vesikel à fusi kemembran organella à transfer isi.
Ø Butuh energi, ca++, dan sistem mikrofilament
Ø Ada 3 type : fagositosis, pinositosis dan endositosis dengan reseptor termediasi.
FAGOSITOSIS : untuk sel-sel makrofag dan granulosit.
PINOSITOSIS  : pada semua sel
  1. Fase cairan : non selektif, proporsional   dengan konsentrasi.
  2. Fase absorptif : selektif, terbatas pada   reseptor tertentu, vesikel terbungkus klatrin
ENDOSITOSIS DENGAN RESEPTOR TERMEDIASI  : menggunakan reseptor khusus untuk partikel tertentu.
Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam sel yang berupa cairan. Hal ini sesuai dengan arti pino yaitu minum.
mekanisme :
vBahan pada membran plasma reseptor akan menempel sehingga terjadi lekukan.
vLekukan lama-kelamaan semakin dalam dan membentuk  kantung.
vKantung yang terlepas akan berada dalam sitoplasma, Kantung ini disebut gelembung pinositosis.
vGelembung pinositosis akan mengerut dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian bergabung menjadi gelembung
yang lebih besar. 
fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel. Sesuai dengan artinya, peristiwa
ini seperti sel memakan zat lain.
mekanisme :
vMakanan atau partikel lain akan menempel pada membran.
vlalu membran akan membentuk lekukan.
vMembran akan menutup dan membentuk kantung.
vlalu kantung melepaskan diri
üEksositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel.
  Molekul yang dilepas digolongkan dalam:
  1. Molekul yang terikat pada permukaan sel
  2. Molekul yang menjadi bagian dari matriks
ekstra sel.
  3. Molekul yang di ekstrasel menjadi sinyal
  bagi sel lain.
  Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-molekul berukuran besar yang tidak dapat ditransportasikan melalui mekanisme transpor pasif. Eksositosis (ex = keluar dari, cytos = sel) merupakan mekanisme transpor molekul keluar dari sel dengan cara membentuk vesikula. Suatu sel akan membentuk vesikula apabila akan mengeluarkan suatu molekul.



0 komentar:

Posting Komentar