Rumus Umum Alkena
Alkena adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C).
Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai
tiga ikatan rangkap disebut alkatriena,dan seterusnya.
alkena ternyata
mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum
alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
(James E.Brady, 1990)
Tata Nama Alkena:
- Rantai utama harus terpanjang dan
mengandung ikatan rangkap.
- Penomoran pada rantai C induk
dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan rangkap.
- Rantai utama diberi nama dengan
akhiran ena.
- Jika pada
alkena terdapat dua atau tiga ikatan rangkap, maka pada nama diberi
akhiran diena atau triena.
Contoh: C4H8
memiliki 3 isomer struktur
H2C = CH –
CH2– CH3
1-butena
H3C - CH =
CH– CH3 2-butena
H2C = C – CH3
2-metilpropena
I
CH3
Keisomeran Alkena
Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang
terjadi jika rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada
alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih
tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!
a) C4H8 mempunyai tiga macam
isomer, yaitu:
b) C5H10
mempunyai lima macam isomer, yaitu:
2)
Keisomeran Geometri
Keisomeran
geometri, yaitu
keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C
ikatan rangkap.
Contoh:
2–butena
mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan
trans–2–butena.
Syarat
terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang
berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom
atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi
berbeda.
Ø Alkena bereaksi cepat dengan
Br2 dalam larutan CCl4, terjadi perubahan warna larutan dari larutan berwarna
merah menjadi tidak berwarna (decolorization of bromine).
Ø Alkena juga bereaksi dengan
larutan permanganat encer yang dingin (Baeyer test) menghasilkan endapan coklat
dari mangan dioksida.
Tetapi
uji ini tidak bersifat spesifik karena tidak hanya alkena yang dapat bereaksi
tetapi senyawa-senyawa lain yang mempunyai gugus fungsi yang sama dan mudah
teroksidasi seperti alkuna, aldehida juga dapat bereaksi dengan uji ini. Oleh
karena uji ini tidak bersifat spesifik.
Uji Iodin
Alasannya terjadi
oksidasi :
Alkena
bereaksi dengan larutan kalium manganat(VII) dalam suasana dingin. Perubahan
warna tergantung pada apakah kalium manganat(VII) digunakan dalam kondisi asam
atau basa. Jika larutan kalium manganat(VII) diasamkan dengan asam sulfat
encer, maka larutan akan berubah warna dari ungu menjadi tidak berwarna. Jika
larutan kalium manganat(VII) dijadikan sedikit bersifat basa (biasanya dengan
menambahkan larutan natrium karbonat), larutan ungu pertama-tama berubah
menjadi hijau tua dan selanjutnya menghasilkan endapan berwarna coklat gelap. Apabila
alkena dioksidasi, maka kemungkinan produk yang dihasilkan adalah alkohol,
aldehid, keton, atau asam karboksilat. Semua tergantung suhu dan suasana serta
struktur alkena sendiri. Terdapat dua suasana yang memberikan produk yang
berbeda. Dalam suasana basa, apabila alkena dioksidasi, akan membentuk diol.
Sedangkan dalam suasana asam, akan menghasilkan 2 zat yang terpisah karena
terjadi pemutusan ikatan. Biasanya berupa aldehid. Sedangkan untuk KMnO4
(Berwarna Ungu) sendiri, dalam suasana basa akan membentuk endapan Mangan(IV)
oksida (MnO2) berwarna coklat. Sedangkan dalam suasana asam akan membentuk
larutan Mn2+ yang tidak berwarna. Penggunaan reaksi etena dengan kalium
manganat(VII) untuk menguji keberadaan ikatan C=C
0 komentar:
Posting Komentar